
Riwayat Pendidikan
Soepomo mengenyam pendidikan di
sekolah elit di jaman Belanda. Setelah selesai menempuh pendidikan dasar
ia melanjutkandi ELS (Europeesche Lagere School) Boyolali pada tahun
1917, MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo tahun 1920 dan
menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche
Rechtsopleidingschool di Batavia pada tahun 1923. Ia kemudian ditunjuk
sebagai pegawai negeri pemerintah kolonial Hindia Belanda yang
diperbantukan pada Ketua Pengadilan Negeri Sragen. Antara tahun 1924 dan
1927 Soepomo mendapat kesempatan melanjutkan pendidikannya ke
Rijksuniversiteit Leiden di Belanda di bawah bimbingan Cornelis van
Vollenhoven, profesor hukum yang dikenal sebagai "arsitek" ilmu hukum
adat Indonesia dan ahli hukum internasional, salah satu konseptor Liga
Bangsa Bangsa.
Thesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta, tetapi juga secara tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta. Ditulis dalam bahasa Belanda, kritik Soepomo atas wacana kolonial tentang proses transisi agraria ini dibungkus dalam bahasa yang halus dan tidak langsung. Menurut Marsilam Simanjuntak Soepomo mengagumi sistem pemerintahan Jerman dan Jepang. Ia berpendapat bahwa pemerintahan "Orde Baru" pada jaman Soeharto adalah bentuk negara yang dicita-citakan Soepomo. Soepomo meninggal dalam usia muda akibat serangan jantung di Jakarta pada tahun 1958 dan dimakamkan di Solo.
Thesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta, tetapi juga secara tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta. Ditulis dalam bahasa Belanda, kritik Soepomo atas wacana kolonial tentang proses transisi agraria ini dibungkus dalam bahasa yang halus dan tidak langsung. Menurut Marsilam Simanjuntak Soepomo mengagumi sistem pemerintahan Jerman dan Jepang. Ia berpendapat bahwa pemerintahan "Orde Baru" pada jaman Soeharto adalah bentuk negara yang dicita-citakan Soepomo. Soepomo meninggal dalam usia muda akibat serangan jantung di Jakarta pada tahun 1958 dan dimakamkan di Solo.
Sumber : http://www.biografitokohdunia.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar